Samar.ID — Tindakan pembakaran Al-Qur’an oleh kelompok ekstremis di Denmark menuai kecaman dari berbagai kalangan. Salah satu negara yang ikut mengecam tindakan terebut ialah Arab Saudi. Baru-baru ini, Kementerian Luar Negeri Saudi melayangkan nota protes pada Kuasa Usaha Kedutaan Besar Denmark.
Melansir Detik, penyerahan nota protes ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Saudi (22/07/2023). Yaitu terkait aksi kelompok ekstremis di Denmark yang membakar Al-Qur’an dan menyuarakan slogan kebencian dan rasisme kepada Islam.
Adapun isi nota protes ini berisi permintaan Kerajaan untuk menghentikan “tindakan tercela” tersebut yang melanggar semua ajaran agama, hukum internasional, dan norma-norma. Kerajaan Arab Saudi juga dengan tegas menolak semua tindakan yang memicu kebencian antaragama.
Sebelumnya, aksi pembakaran Al-Qur’an kembali terjadi di Eropa dalam sebulan terakhir. Terbaru, sekelompok aktivis anti-Islam membakar Al-Qur’an di depan kedutaan Mesir dan Turki pada Selasa lalu (25/7/2023).
Aksi ini spontan mendapat kecaman dari Arab Saudi dan sejumlah negara berpenduduk mayoritas Islam. Pada Rabu (26/7/2023), Arab Saudi memperbarui kecamannya atas aksi pembakaran Al-Qur’an di Swedia dan Denmark. Pernyataan tersebut dikeluarkan dalam sesi mingguan Dewan Menteri Arab Saudi yang diketuai Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).
Kerajaan mengatakan tindakan tersebut sebagai pelanggaran nyata atas semua hukum dan adat istiadat. Tindakan tersebut juga bertentangan langsung dengan upaya internasional yang berusaha menyebarkan nilai-nilai toleransi dan moderasi.
Penulis : Rafi T. Haq