samar.id – Sidang Isbat yang dilaksanakan rutin oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Agama, hari ini telah mengumumkan hasil sidang. Sidang yang berlangsung kurang lebih selama 2 jam tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan baik dari pemerintahan maupun ormas Islam.
Dalam konferensi pers yang disiarkan secara live oleh berbagai media, terlihat beberapa tokoh yang duduk dalam barisan. Mulai dari Dr. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si. sebagai Wakil Menteri Agama, Drs. H. Ashabul Kahfi, M.Ag. sebagai Ketua Komisi VIII yang mengurusi bidang keagamaan, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA. Sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, KH. Abdullah Jaidi sebagai Ketua MUI, serta H. Kamarudin Amin, MA. sebagai Dirjen Bimas Islam.
Dalam konferensi pers yang berlangsung kurang dari setengah jam tersebut menyimpulkan bahwa apa yang sudah diprediksi sebelumnya, yakni perhitungan yang dilakukan pemerintah menggunakan hisab imkanur rukyat telah menyebutkan bahwa pelaksanaan hari raya idul adha 10 Dzulhijjah 1444 H tahun ini jatuh pada hari kamis tanggal 29 Juni 2023 M.
Untuk diketahui hisab imkanur rukyat yang dilakukan pemerintah RI menggunakan kriteria MABIMS atau Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Dimana pada 2021 lalu telah menyepakati kriteria visibilitas hilal berketinggian 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat untuk menetapkan awal bulan qomariyah. Kesimpulan dalam sidang tersebut ialah hilal tidak masuk dalam kriteria, sehingga seluruh negara yang tergabung dalam MABIMS menyepakati bahwa tanggal 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada hari Selasa, 20 Juni 2023 M.
Dengan kesimpulan tersebut maka dapat dipastikan pemerintah akan berbeda dengan apa yang sudah di maklumatkan Muhammadiyah pada beberapa waktu yang lalu. Dimana Muhammadiyah yang menggunakan hisab wujudul hilal menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah 1444 H pada hari Senin, 19 Juni 2023 M dan 10 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023 M.
Keputusan Muhammadiyah yang menetapkan pada tanggal-tanggal tersebut ternyata bersamaan dengan keputusan pemerintah Arab Saudi. Seperti dikutip dalam website hidayatullah.com yang ditampilkan pada (17/6), menerangkan bahwa Pusat Astronomi Internasional atau International Astronomical Center (IAC) menyebutkan sebagian besar negara berpenduduk muslim menetapkan Idul Adha 1444 H jatuh pada hari Rabu, 28 Juni 2023 M tak terkecuali Arab Saudi.
Sehingga dapat disimpulkan pemerintah RI bersama negara-negara yang tergabung dalam MABIMS akan berbeda lebaran haji dengan banyak negara-negara muslim di seluruh dunia termasuk negara pusat pelaksanaan ibadah haji yakni Arab Saudi. Pemerintah RI tetap menghimbau kepaeda seluruh umat Islam untuk tetap menjaga keamanan serta ketertiban menuju masyarakat yang moderat dan toleran dalam menjaga kesatuan RI, walupun dalam praktiknya ada berbagai perbedaan pandangan.