Setiap bulan Dzulhijjah umat muslim di seluruh dunia diperintahkan untuk melaksakan ibadah haji ke Baitullah yang berada di Makkah, Saudi Arabia. Di bulan ini juga Allah Swt memerintahkan kepada seluruh umat Islam untuk berqurban yaitu menyembelih binatang ternak, tepatnya setelah melaksanakan solat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah atau hari raya Idul Adha.
Hal ini disampaikan di dalam al-Qur’an surat Al-Kautsar: 2, yang artinya “maka shalatlah kepada Tuhanmu dan berqurbanlah”. Oleh karena itu, bagi umat muslim yang sudah mampu, Allah memerintahkan mereka untuk melaksanakan ibadah qurban ini.
Ibadah qurban merupakan hikmah yang besar dari kisah Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail. Suatu ketika Nabi Ibrahim bermimpi bahwa dirinya diperintahkan Allah Swt untuk menyembelih putranya tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menguji keimanan Nabi Ibrahim kepada yang telah menciptakannya.
Setelah bermimpi bahwa dirinnya diperintahkan Allah Swt untuk menyembelih Ismail, ia segera menemui putrannya tersebut dan bertanya bagaimana pendapat anaknya itu. Perckapan ini tercantum dalam ayat berikut:
“Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu! ” (Ash-Shaffat: 102)
Kemudian Nabi Ismail menjawab:
“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintah¬kan kepadamu.” (Ash-Shaffat: 102).
Mendengar mimpi yang diceritakan Ibrahim, Nabi Ismail meminta ayahnya untuk langsung mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah untuk menyembelihnya.
“Insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (Ash-Shaffat: 102)
Tatkala keduannya sudah saling berserah diri di hadapan Allah Swt, akhirnya Ismail digantikan dengan binatang ternak sembelihan atas kuasa Allah Swt. Nabi Ibrahim berhasil melewati ujian yang berat tersebut.