Samar.ID — Ketua MUI Kota Tasikmalaya sekaligus Ketua PCNU Kota Tasikmalaya, KH Ate Musodik menghadiri acara syukuran di Ponpes Al Zaytun pada minggu (30/07/2023). Kegiatan tersebut merupakan acara ulang tahun Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang ke-77 tahun.
Dalam video yang beredar di media sosial, pembawa acara dengan jelas memperkenalkan KH Ate Musodiq. Sebagai Ketua PCNU Kota Tasikmalaya, Ketua FKUB, dan Ketua MUI Kota Tasikmalaya, sekaligus pimpinan Ponpes Cilendek.
Bukan hanya menghadiri undangan, KH Ate Musodiq juga memberikan sambutan. Ketua MUI Tasikmalaya tersebut memberikan apresiasi atas apa yang telah dilakukan di Ponpes Al Zaytun, termasuk sikap umat Islam di era modern.
Hal ini memicu kontroversi di tengah masyarakat dan umat Islam. Pasalnya saat ini banyak pihak yang menduga ponpes tersebut banyak ajaran kontroversial. Bahkan dianggap sesat oleh sebagian kalangan.
Merespon hal ini, Rois Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Tasikmalaya beserta pimpinannya mengadakan musyawarah dan menyampaikan pernyataan sikap terkait kejadian tersebut.
Katib Syuriyah PCNU Kota Tasikmalaya, KH Pepep Puad Muslim, menyatakan bahwa seluruh pengurus PCNU Kota Tasikmalaya menyesalkan peristiwa tersebut yang tersebar luas di media sosial.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas pidato KH Ate Musodiq di acara ulang tahun Panji Gumilang ke-77 di Ponpes Al-Zaytun. Sebab telah menyinggung berbagai pihak termasuk ulama dan cendikiawan.
Selain itu, Syuriah PCNU Kota Tasikmalaya dan seluruh peserta musyawarah mendesak PWNU Jawa Barat dan PBNU untuk memberikan sanksi organisasi secara tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku di Perkumpulan Nahdlatul Ulama.
Pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh Pimpinan Sidang Musyawarah, Rois Syuriyah PCNU Kota Tasikmalaya KH Aban Bunyamin, dan Katib Syuriyah Dr. KH Pepep Puad Muslim.
Penulis : Rafi T. Haq