samar.id – Selama ini mungkin kita ketika membahas kota terbesar di Indonesia maka sudah barang tentu Jakarta menjadi kota dengan nomor urutan pertama. Hingga hari ini mungkin asumsi masyarakat masih menganggap “Jakarta” masih di posisi tersebut, tetapi pernyataan tersebut sebenarnya kurang tepat.
Secara administratif di level kota dan atau kabupaten istilah “Jakarta” saja, maka tidak dapat kita temukan nama Jakarta sebagai kota. Walau pun secara non formal tetap saja Jakarta yang di maksud tersebut ialah lokasi yang luasnya satu buah provinsi, yakni Provinsi DKI Jakarta.
Maka kurang pas jika level kota disamakan dengan level provinsi, dimana dalam sebuah provinsi mensyaratkan terdapat kota dan atau kabupaten yang mendukung berdirinya sebuah provinsi.
Menurut sensus penduduk tahun 2020 oleh BPS tertulis 5 kota pertama yang memililki jumlah penduduk terbanyak ialah sebagai berikut:
1. Kota Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta, berjumlah 3.037.139
2. Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, berjumlah 2.874.314
3. Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, berjumlah 2.543.676
4. Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, berjumlah 2.444.160
5. Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, 2.435.252
Dari data tersebut memang tertulis “Jakarta” tetapi yang dimaksud ialah Kota Jakarta Timur bukan Jakarta saja. Jika yang dimaksud dengan Jakarta sebagai provinsi sebenarnya DKI Jakarta masih jauh dibawah jumlah penduduk di Provinsi Jawa Barat.
Dalam data BPS tahun 2020, Provinsi Jawa Barat menempati peringkat pertama jumlah penduduk di seluruh Indonesia. Tertulis 48,27 juta orang yang berstatus penduduk Provinsi Jawa Barat, disusul dengan Provinsi Jawa Timur dengan 40,67 juta orang, kemudian Provinsi Jawa Tengah yang berjumlah 36,52 juta jiwa.
Jadi dapat disimpulkan “Jakarta” kurang tepat jika disebut kota terbanyak jumlah penduduknya, tetapi yang paling tepat adalah “Kota Jakarta Timur” dengan jumlah penduduk 3.037.139 di tahun 2020. Dan perlu diingat juga mulai tahun 2024 (yang direncanakan) dan seterusnya ada potensi pergeseran jumlah penduduk “Jakarta” akibat mulai dibangunnya IKN Nusantara sebagai ibukota negara yang baru di Kalimantan.