“Entah sejak kapan dan darimana tiba-tiba benih cinta ini muncul, kehidupan sedikit lebih menyenangkan daripada sebelumnya” kata bocah kelas 4 SD. Mau muntah kering tapi takut dibilang jomblo “maklum jomblo pasti sirik”.
Gak kebayangkan ucapan sepuitis itu keluar dari mulutnya bocah SD. Sarapan paginya pada pake gorengan puisi sama buku kata bijaknya mario teguh apa ya? Ngeri sangat.
Tapi tabir tak bisa dipungkir kenyataan tak bisa dihindar, pada dasarnya semua orang pasti ngalamin tuh kecondongan diri suka pada lawan jenis “bucin” kalo kata anak sekarang mah. Dan kalo udah kena virusnya, udah deh anak sekarang pada paciweuh untuk maju ke level berikutnya, “macarin”.
Pacaran adalah suatu hubungan yang dijalin atas dasar sama-sama suka, sama-sama cinta dari dua belah pihak, pihak laki-laki dan pihak perempuan, kemudian keduanya saling menjalin kasih, berbagi suka duka, saling menebar kepedulian dan perhatian, kemudian saling berjanji untuk sehidup semati. Uwoooo, muntah beneran ini mah.
Terlepas dari boleh apa engganya itu pacaran, sebenernya pacaran itu enak bro, menyenangkan. “Tapi ..” gak ada tapi-tapi, pokonya menyenangkan aja. Kok bisa? Mari kita coba, “pacaran?”, Bukan, maksudnya mari kita coba jelaskan. Riweuh emang jomblo.
Pacaran itu enak karena kamu gak punya kewajiban atas pasanganmu, misalkan pacarmu belum makan kamu gak wajib ngasih dia makan, misalkan dia gak punya uang buat jajan kamu gak wajib ngasih dia uang jajan, enak kan? Beda kalo kamu udah nikah, beuh lahir batin kamu punya kewajiban atas pasanganmu. Wajib nafkahin, jagain, perhatiin dan segala macemnya.
Khusus buat laki-laki, pacaran serba gratisan, bebas lancar kaya jalan tol. Ngajak keluar bareng, nonton bareng, boncengan ajag-ijig bareng, tanpa harus mikirin perasaan orang tua itu cewek, gak ada urusan, yang penting saat itu laki-laki bahagia, enak kan?
Misalkan suatu saat ada masalah yang menyebabkan keretakan hubungan mereka. Enak, tinggal putusin aja. Gak perlu pake surat putus, gak harus pergi kepengadilan, gak harus ngurus harta gono-gini segala macem, langsung tinggalin aja, lempeng watados dengan wajah tanpa dosa. Beda kalo udah nikah ngurus surat cerai, kepengadilan, berdebat siapa yang harus ngurus anak, ngitung harta gono-gini dan segala macemnya, ribet dah pokonya.
Tapi .. apa yang menyenangkan itu selalu baik dan benar? No! Jadi inget kata-katanya bang Haji Rhoma Irama, “kenapa yang asik-asik itu yang dilarang, kenapa semua yang enak-enak itu diharamkan” (dibaca ya ,jangan dinyanyiin)
Kenapa? Ya itulah perangkap setan, ingat janjinya dalam Al-qur’an
قَا لَ رَبِّ بِمَاۤ اَغْوَيْتَنِيْ لَاُ زَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْاَ رْضِ وَلَاُ غْوِيَـنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَ ۙ
“Ia (Iblis) berkata, Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya,”
(QS. Al-Hijr 15: Ayat 39)
Emang setan paling bisa dah ngegoda manusia, lewat yang asik dan enak-enak, waspadalah!
Dan satu hal lagi. pesan untukmu, camkan baik-baik! Bahwa jodoh itu seperti halnya rezeki dia “Laayahtasib” datang diwaktu dan dengan cara yang tak kau sangka-sangka, jadi banyakin do’a aja ya mblo, hehe.