Adakah diantara kita yang belum pernah mengalami patah hati? Ya! Patah hati oleh alasan apapun itu. Entah mungkin patah hati oleh pekerjaan, dosen killer yang tidak kunjung memberikan tanda tangan kelulusan, atau mungkin patah hati oleh some one you love. Rasanya setiap dari kita pernah mengalami patah hati, meski dengan motif dan kisah yang berbeda.
patah hati adalah rasa sakit, di mana beribu kata pun belum tentu bisa menerjemahkan rasanya, beribu jenis obat tidak dapat menyembuhkannya, dan vaksin terbaik di muka bumi tidak mampu meredam rasa sakitnya. Bagi penulis, patah hati itu tidak akan terjadi kecuali disengaja oleh hati itu sendiri. Ketika kalian mencoba dekat dan menjalin hubungan asmara dengan seseorang yang kalian cintai, maka pada saat itulah kalian telah siap menerima konsekuensi dari patah hati itu sendiri.
Karena menurut penulis, ketika dua orang yang sedang menjalin hubungan (pacaran) kemudian putus, mereka harus siap dihadapkan dengan kemungkinan patah hati yang menanti di batas waktu tak berdetik, di ujung jalan tak bertepi. Entah itu karena janji yang tidak ditepati atau pun sampai hati yang dikhianati.
Di situ kita bisa sedikit memahami bahwa hal yang tidak diharapkan mungkin saja terjadi ketika kita mencoba membangun hubungan, seakan kita sengaja memaksa diri kita untuk merasakan patah hati, meskipun itu adalah hal yang tidak diinginkan siapapun, tapi bukan hal yang mustahil dialami.
Ketika patah hati itu datang menghapiri lalu menyelinap ke dalam relung hati sehingga dengan sekejap dia menusuk dan menciptakan luka yang mengukir sakit meski tidak mengucurkan darah. sakit yang tidak biasanya, tidak seperti sakit pada fisik, sakitnya perih dan rasanya lama tak kunjung pulih.
Luka itu tidak begitu mudah untuk kita sembuhkan. Apakah kita dapat mengelabui dan menghindari patah hati? Seorang pejabat, pegawai, penulis, atau siapapun itu, mungkin pernah mengalami dan merasakan sakitnya. Salah satu contoh seorang teman saya sebut saja Joni.
Joni ini adalah orang yang senang membuat karya karya tulis,orang yang sedikit intelek dan misterius. Selama dua belas tahun duduk di bangku kelas,dia adalah yang belum pernah mengalami pacaran, namun ketika masuk dunia perkuliahan, seteleh bertemu orang baru dan teman baru pada akhirnya ia mulai merasakan hati yang berbunga-bunga.
Pada awalnya ia dekat dengan seorang perempuan yang wajahnya cukup ayu dan jelita. Sifatnya yang ramah dan mudah berteman dengan siapapun telah meluluhkan hati Joni. Hari ke hari mereka lalui dengan penuh suka,canda dan tawa, awalnya seperti halnya yang di alami banyak orang dekat seperti pada teman teman lainnya. Namun dari kedekatan tersebutlah tumbuh lah rasa saling suka, lalu tumbuh bunga-bunga kasih sayang, dan pada akhirnya berbuah manis sebuah hubungan yang pertama kalinya Joni rasakan.
Oleh : Diva Rizky Ramadhan (Seorang Pecinta Alam)