Sejak tersorot media beberapa bulan yang lalu, Pondok Pesantren Al-Zaytun yang dipimpin Panji Gumilang, terus mendapat perhatian publik. Bermula dari solat idul fitri yang terkesan aneh dan berbeda dengan umat muslim lainnya. Ditambah beberapa statement yang kontroversial sehingga menuai pro kontra di tengah masyarakat.
Misalnya memperbolehkan berzina asal mampu membayar sejumlah uang. Panji juga pernah mengatakan bahwa di pondok pesantren yang berada di Indramayu tersebut merupakan Islam Mazhab Soekarno. Padahal istilah mazhab sendiri jarang yang dikaitkan dengan tokoh proklamator tersebut.
Karena beberapa pendapat dan ajaran pesantren yang kontroversial tersebut, Pesantren Al-Zaytun sempat didemo masyarakat karena diduga mengandung ajaran-ajaran yang menyesatkan. Hal ini sontak menyita perhatian Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Ridwan Kami atau biasa disapa Kang Emil dalam akun twitter-nya mengatakan bahwa Pemprov Jawa Barat telah membentuk Tim Investigasi untuk mengatasi problem pesantren tersebut. Tim tersebut kemudian akan ditugaskan selama 7 hari untuk mencari fakta dan mengklarifikasi kabar yang beredar di tengah masyarakat.
“Polemik pesantren Al-Zaytun Indramayu akan ditindaklanjuti dengan menugaskan Tim Investigasi dari Pemprov Jawa Barat, untuk bertugas selama 7 hari untuk mencari fakta dan tabayyun kepada pihak pengelola pesantren. Tim mulai bekerja besok 20 juni 2023” Katanya.
Lebih lanjut Gubernur Jawa Barat ini menyarankan kepada pihak pesantren untuk bersifat kooperatif dan terbuka. Ia juga mengatakan jika tidak kooperatif maka akan ada konsekuensi hukum dan administrasi terkait eksistensi lembaga tersebut.