Di abad 21 ini kita banyak menemukan hal hal dengan mudah dengan bantuan teknologi yang semakin cepat, memberikan informasi yang ter-update itulah tugas inti dari teknologi, bisa jadi infomasi tersebut menjadi keuntungan buat kita atau bisa jadi merugikan kita, informasi yang disebut sebagai keuntungan adalah jika kita serach untuk memperdalam sebuah ilmu baik ilmu yang bersifat abstrak seperti pemikiran tokoh atau ilmu praktis dan taktis, informasi yang disebut sebagai merugikan adalah jika kita serach hal hal yang tidak perlu dan cenderung membuang buang waktu seperti menonton film blue atau melihat kejelekan orang lain karena masalahnya, dikotomi tersebut terjadi di berbagai bidang, bidang apapun!

Kita tidak akan pernah bisa untuk menghindari risiko sama sekali untuk hal hal yang seperti itu apalagi tidak semua orang paham algoritma teknologi. Intinya, untuk menentukan seberapa besar risiko yang Anda rasakan (atau akan dihadapi) untuk terus survive di dalam teknologi, maka perlakukanlah diri Anda sedemikian rupa menjadi seorang yang akan terus mencari infomrasi baik; sehingga jika terjadi kesalahan, Anda tidak akan menyesal. Dengan begini, Anda bisa tahu Anda telah mengambil semua tindakan pencegahan yang Anda anggap perlu.  

Karl max tokoh dari jerman pernah bertuah bahwa sejarah manusia adalah sejarah pertentangan kelas, jika marx berbicara perntentangan kelas borjuis dan kelas proletar jika dibawa ke ranah abad 21 ini dibidang infomasi khususnya pertentangan kelas bisa diartikan bahwa pencarian informasi untuk yang baik dan buruk, dan dunia akan terus seperti itu, karena tidak menutup kemungkinan bahwa dunia sepakat dengan 1 argumen, apa jadinya?mungkin tidak akan terjadi gejolak seperti sekarang,  tapi bagaimanapun ber abad abad manusia sudah menjalani kehidupan menimbulkan banyak pikiran dan menciptakan budaya, manusia selalu di kuasai oleh rasa kebingungan, keserakahan dan hawa nafsu yang tidak bisa di kontrol? Jika di refeksikan mungkin inilah perbedaan manusia dengan hewan

Kalau dipikir-pikir, kebanyakan dari kita akan menyimpulkan bahwa semua hal lain dianggap sama di dalam dunia internet baik di platform facebook, twitter dan lain lain bahwa mempertaruhkan hidup kita hanya untuk terus memainkan peran kita dalam tatanan (seperti kapitalisme) yang terasa tidak layak. Di sisi lain, mungkin ada gunanya mempertaruhkan nyawa kita untuk saling melindungi, untuk saling menjaga, untuk mempertahankan kebebasan kita, dan demi kemungkinan hidup dalam masyarakat yang egaliter, saya menyebut masyarakat di internet egaliter karna semua hampir sama semua mempunyai kesempatan yang sama, yang penting bisa mengakses ke platform tersebut tidak ada kasta!

Lalu bagaimana kita bisa bersikap di platform ,dimana semua adalah masyarakat yang egaliter tidak ada stuktur organisasi jika suatu permasalahan muncul? Mungkin yang di timbulkan oleh public figure atau orang orang yang dianggap penting sampai sekelas tokoh pemikir dan pejabat public? apalagi urusannya adalah ruang privat seperti seks, bagi penulis inilah tantangan terbesar dalam berselancar di dunia internet, tidak mengusik kehidupan orang lain bahkan sampai ruang privat?bukan bermasuk melarang tapi bukannya hal hal seperti itu sudah ada tempatnya? bukannya tidak respect terhadap hal tersebut tapi apa guna mempermasalahkan hal hal tersebut tapi kenyataannya menikmati? Ayolah sebagai pengguna platform sedikit bijak menggunakannya! Seharusnya kepedulian kita bukan tersangkar kepada hal hal tersebut tetapi kepada hal hal yang menyangkut ketidak adilan dan kesejahteraan apalagi kita masih terus berhadapan dengan wabah yang belum usai, masih banyak tikus yang menggerogoti lumbung dan mencari keuntungan ditengah wabah dengan banyak pola, mari kita satukan kekuatan untuk kepedulian tersebut bukan malah asyik mengunjing permasalahan yang sebenernya tidak terlalu penting 

Kita tidak akan pernah bisa untuk menghindari risiko samasekali untuk hal hal yang seperti itu apalagi tidak semua orang paham algoritma teknologi. Intinya, untuk menentukan seberapa besar risiko yang Anda rasakan (atau akan dihadapi) untuk terus survive di dalam teknologi, maka perlakukanlah diri Anda sedemikian rupa menjadi seorang yang akan terus mencari infomrasi baik; sehingga jika terjadi kesalahan, Anda tidak akan menyesal. Dengan begini, Anda bisa tahu Anda telah mengambil semua tindakan pencegahan yang Anda anggap perlu.  

Karl max tokoh dari jerman pernah bertuah bahwa sejarah manusia adalah sejarah pertentangan kelas, jika marx berbicara pertentangan kelas borjuis dan kelas proletar jika dibawa ke ranah abad 21 ini dibidang infomasi khususnya pertentangan kelas bisa diartikan bahwa pencarian informasi untuk yang baik dan buruk, dan dunia akan terus seperti itu, karena tidak menutup kemungkinan bahwa dunia sepakat dengan 1 argumen, apa jadinya?mungkin tidak akan terjadi gejolak seperti sekarang,  tapi bagaimanapun ber abad abad manusia sudah menjalani kehidupan menimbulkan banyak pikiran dan menciptakan budaya, manusia selalu di kuasai oleh rasa kebingungan, keserakahan dan hawa nafsu yang tidak bisa di kontrol? Jika di refeksikan mungkin inilah perbedaan manusia dengan hewan

Kalau dipikir-pikir, kebanyakan dari kita akan menyimpulkan bahwa semua hal lain dianggap sama di dalam dunia internet baik di platform facebook, twitter dan lain lain bahwa mempertaruhkan hidup kita hanya untuk terus memainkan peran kita dalam tatanan (seperti kapitalisme) yang terasa tidak layak. Di sisi lain, mungkin ada gunanya mempertaruhkan nyawa kita untuk saling melindungi, untuk saling menjaga, untuk mempertahankan kebebasan kita, dan demi kemungkinan hidup dalam masyarakat yang egaliter, saya menyebut masyarakat di internet egaliter karna semua hampir sama semua mempunyai kesempatan yang sama, yang penting bisa mengakses ke platform tersebut tidak ada kasta!

Lalu bagaimana kita bisa bersikap di platform ,dimana semua adalah masyarakat yang egaliter tidak ada stuktur organisasi jika suatu permasalahan muncul? Mungkin yang di timbulkan oleh public figure atau orang orang yang dianggap penting sampai sekelas tokoh pemikir dan pejabat public? apalagi urusannya adalah ruang privat seperti seks, bagi penulis inilah tantangan terbesar dalam berselancar di dunia internet, tidak mengusik kehidupan orang lain bahkan sampai ruang privat?bukan bermasuk melarang tapi bukannya hal hal seperti itu sudah ada tempatnya?bukannya tidak respect terhadap hal tersebut tapi apa guna mempermasalahkan hal hal tersebut tapi kenyataannya menikmati? Ayolah sebagai pengguna platform sedikit bijak menggunakannya! Seharusnya kepedulian kita bukan tersangkar kepada hal hal tersebut tetapi kepada hal hal yang menyangkut ketidak adilan dan kesejahteraan apalagi kita masih terus berhadapan dengan wabah yang belum usai, masih banyak tikus yang menggerogoti lumbung dan mencari keuntungan ditengah wabah dengan banyak pola, mari kita satukan kekuatan untuk kepedulian tersebut bukan malah asyik mengunjing permasalahan yang sebenernya tidak terlalu penting.

Oleh: Rausan Fikri