Ibadah Haji merupakan rukun Islam yang ke-5 di dalam ajaran Islam. Haji secara bahasa berarti mengunjungi. Dan memiliki makna mengunjungi Baitullah untuk melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. Haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah yang merupakan bulan terakhir dalam kalender Hijriyyah.

Salah satu rukun ibadah haji yang terpenting yaitu Wukuf di Padang Arafah. Yaitu jemaah haji berkumpul di suatu daerah yang dikenal dengan Padang Arafah. Pemerintah Arab Saudi telah memutuskan bahwa pada tahun ini wukuf jatuh pada hari esok, tanggal 09 Dzulhijjah 1444 H atau bertepatan dengan hari selasa (27/06/2023).

Wukuf di Padang Arafah tidak boleh ditinggalkan oleh Jemaah Haji walaupun dalam keadaan sakit atau udzur. Sebab jika tidak melaksanakannya maka ibadah hajinya tidak sah dan harus diulang kembali.

Nabi Saw bersabda:

“Haji adalah (wukuf) di Arafah, Siapa yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia terhitung melakukan wukuf” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud, Nasa’i dan Ibnu Majah)

Wukuf dalam bahasa Arab memiliki arti berhenti. Sebab seluruh Jemaah haji pada hari Arafah tersebut berhenti atau berdiam diri di Padang Arafah. Wukuf merupakan simbol bahwa manusia pada suatu hari nanti akan dikumpulkan kembali di padang makhsyar untuk menunggu perhitungan amal maing-masing.

Wukuf di padang Arafah juga sering disebut sebagai hari bertemunya kembali Nabi Adam dan Siti Hawa setelah berpisah sekian lamanya. Allah menerima taubat kedua pasangan tersebut dan mempertemukan mereka pada hari ini.

Pada saat wukuf malaikat menyaksikan umat muslim yang sedang berkumpul tersebut. Sehingga tanggal 09 Dzulhijjah merupakan hari yang mulia yang merupakan saat yang tepat untuk berdo’a. Sementara itu umat Islam lainnya yang tidak melakukan haji disunnahkan berpuasa pada hari ini.

Nabi Muhammad Saw bersabda :

“Tidak ada satu hari yang lebih banyak Allah memerdekakan hamba dari neraka pada hari itu daripada hari Arafah. Dan sesungguhnya Allah mendekat, kemudian dia membanggakan mereka (jemaah haji yang berkumpul di Padang Arafah) kepada para malaikat. Dia berfirman: ‘Apa yang dikehendaki oleh mereka ini?’” (HR. Muslim)

Wukuf dimulai setelah tergelincirnya matahari ke arah Barat (sekitar pukul 12.00 setempat). Jemaah haji melakukan shalat dzuhur dan ashar secara jama (digabungkan) yang dinamakan jama taqdim. Begitupun dengan salat Magrib dan Isya. Ada yang berpendapat boleh dijama sekaligus qashar (diringkas).

Setelah itu para jemaah akan mendengar khutbah Arafah yang biasanya disampaikan oleh seorang ustaz atau ulama. Jemaah haji saat wukuf di padang Arafah dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, berdo’a dan memperbanyak membaca al-Qur’an.

Pada malam hari tanggal 09 Dzulhijjah jemaah haji akan bermalam di Muzdalifah sebelum besoknya yaitu tanggal 10 Dzulhijjah pergi untuk melakukan thawaf (mengelilingi ka’bah sebanyak 7 putaran)  dan sa’i (berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah).

Wukuf merupakan kegiatan ibadah yang nilainya tinggi di hadapan Allah Swt. Sehingga wukuf di Padang Arafah ini sangat dimuliakan dan menjadi simbol serta pembeda antara haji dan umrah.

Penulis : Rafi Tajdidul Haq (Mahasiswa Bahasa Arab Mahad Imarat Bandung)