Sumber: https://www.infopublik.id/assets/upload/headline//IMG_42881.jpeg

samar.id – Hari ini Rabu (28/6) warga Muhammadiyah secara resmi telah merayakan Idul Adha 1444 H. Sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa PP Muhammadiyah telah mangeluarkan Maklumat PP Muhammadiyah NOMOR 1/MLM/I.0/E/2023 bahwa tanggal 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 18 Juni 2023 sehingga perayaan Idul Adha yang diselenggaakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah bagi warga Muhammadiyah jatuh pada tanggal 28 Juni 2023.

Ditetapkannya tanggal 10 Dzulhijjah 1444 H pada tanggal 28 Juni 2023 berbarengan dengan penetapan pemerintah Arab Saudi. Tetapi tanggal tersebut berbeda dengan penetapan oleh pemerintah Indonesia yang baru secara resmi memutuskan tanggal 10 Dzulhijjah 1444 H masuk di tanggal 29 Juni 2023 esok hari.

Walaupun berbeda dengan apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah tetapi antusiasme warga Muhammadiyah dan simpatisannya cukup tinggi. Setiap unsur pimpinan Muhammadiyah dari level pusat hingga ranting berbondong-bondong menjadwalkan pelaksanaan ibadah sholat Idul Adha di kawasannya masing-masing. Salah satu unsur pimpinan di level provinsi, yakni Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur melalui salah satu media milik PWM Jawa Timur Majalah Matan menyebutkan jumlah total lokasi pelaksanaan sholat Idul Adha 1444 H berjumlah 1.488 titik yang tersebar di setiap kabupaten dan kota di provinsi Jawa Timur.

Lima kota dengan jumlah titik pelaksanan terbanyak yang terdata ialah Kab. Lamongan dengan 250 titik, Kab. Sidoarjo dengan 120 titik, Surabaya 101 titik, Kab. Gresik 94 titik, dan Kab. Bojonegoro dengan 83 titik. Kota dan kabupaten lain berjumlah rata-rata lebih dari satu lokasi pelaksanaan.

Dengan tetap mengedepankan ukhuwah Islamiyah, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Abdul Mu’ti menyampaikan saran kepada warga Muhammadiyah yang merayakan Idul Adha pada Rabu, 28 Juni 2023 dengan menyarankan penyembelihan hewan qurban pada hari Kamis, 29 Juni 2023. “Kepada warga Muhammadiyah dan umat Islam yang merayakan Idul Adha pada 28 Juni hendaknya senantiasa menjaga kerukunan, saling menghormati, dan menjaga ketertiban umum. Alangkah baiknya penyembelihan hewan qurban dan pembagiannya dilaksanakan pada 29 Juni atau setelahnya sebagai wujud toleransi dan saling menghormati.” Tulis Prof. Abdul Mu’ti di akun instagram pribadinya @abe_mukti pada Selasa (20/6).