Pernah gak sih kamu ngerasa bahwa hidup itu selalu berjalan tidak sesuai dengan yang kamu inginkan? Atau kadang tiba-tiba kamu ngerasa sedih dan kehilangan motivasi? Hmmmm … Mungkin kamu sedang ngalamin Quarter life Crisis. Apa itu Quarter life Crisis? itu adalah satu dari sekian banyak episode dalam hidup yang akan dirasakan oleh hampir setiap orang dan biasanya terjadi pada rentan usia 20-an. Masa-masa krisis yang menimpa hidup seseorang.

Gelisah, galau, merana. Tiba-tiba saja kamu sering ngerasa sedih, kehilangan motivasi, minderan saat ketemu orang, dan … diem-diem kamu sering ngebandingin diri sendiri sama orang lain “temen gue mapan, tampan, pinter, perfeksionis, lah gue?” atau “gue udah lebih baik gak ya dari dia?”

Kamu juga sering ngerasa tertekan oleh keluarga, takut bila kamu tidak bisa memenuhi ekspektasi mereka. Padahal sebenernya keluargamu nggak pernah nuntut apa-apa, tapi entah kenapa kamu ngerasa punya kewajiban untuk menjadi yang mereka harapkan. Jadinya kadang kamu takut menghadapi masa depan.

Inilah pentingnya kamu tahu, bahwa Quarter Life Crisis banyak menyerang siapapun nggak cuma kamu, mungkin orang yang kamu pikir ganteng, kaya, perfeksionis, juga ngalamin itu dan bisa saja dia justru berpikir sebaliknya, bahwa hidup sederhana dan biasa-biasa saja jauh lebih menyenangkan.

Semua hal yang kamu pikirkan dan rasakan saat ada pada fase itu bukanlah sesuatu yang harus membuatmu merasa tersingkir. Tapi itu adalah pertanda bahwa kamu peduli akan hidupmu dan kamu merasa punya tanggung jawab akan hidupmu.

Normal saja jika sekali-kali kamu merasa sedih tentang segala hal dan tentang apapun itu. “ayolah, ini dunia kawan bukan surga”, segala hal wajar terjadi, tawa dan tangis itu bergantian saling mewarnai kehidupanmu.

Membandingkan diri dengan orang lain boleh-boleh saja, sah. Tapi ada yang lebih pantas kamu bandingkan, Nabi kita tercinta pernah menyampaikan dalam hadisnya bahwa “melihatlah ke bawah untuk melatih syukurmu” dalam artian bandingkan dirimu dengan orang-orang yang tidak seberuntung dirimu saat ini, sehingga yang akan muncul pada dirimu adalah rasa syukur bukan rasa minder.

Dan percayalah semuanya akan berlalu dan kekhawatiran-kekhawatiranmu akan menguap bak embun, jadi saat kamu sedang berada pada episode kehidupan yang seperti itu, nikmatin aja. dan percaya bahwa semua pasti berjalan semestinya.

Oleh : Kurniawan Aziz in

Editor: Rafi